
Saturday, 15 October 2016
Friday, 14 October 2016
TUGAS CERPEN, PUISI, DAN ESAI
TUGAS
CERPEN, PUISI, DAN ESAI
Disusun
guna memenuhi salah satu tugas matakuliah Manajemen Majalah Sekolah
Dosen
Pengampu: Agus Budi Wahyudi
Penyusun
Ilham
Lazimi
A310130170
Pertolongan
dari Teman
Karya:
Ilham Lazimi
Hiduplah
sebuah persahabatan yang terdiri dari dua orang yang bernama Clarensia dan
Shieren. keduanya sudah menjalin persahabatan ketika pertama masuk SMP dan
menempati meja yang sama dalam satu kelas. Clarensia umurnya lebih tua dari
Shieren dengan selisih satu tahun.
Suatu
ketika Shieren mau berangkat sekolah yang sebelumnya berpamitan dahulu dengan Ibunya.
“Ma,
aku berangkat sekolah dulu ya”. Ucap Shieren kepada ibunya.
“Iya
nak, hati-hati ya dijalan”. Jawab ibu kepada Shieren.
“Iya
bu”. Ucap Shieren kembali
Shieren
kemudian berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki, karena jarak antara rumah
dengan sekolahnya lumayan dekat. Ketika dalam perjalanan, Shieren sangat sibuk
dengan HP yang dibawanya sehingga ia kurang konsentrasi dengan kondisi di jalan
yang sedikit ramai. Disaat ia mau menyeberang jalan ia tidak begitu
memperhatikan kanan-kirinya, Shieren kemudian terkejut ternyata disamping
kanannya ada sebuah mobil yang sudah sangat dekat berjalan menuju kearahnya.
Tiba-tiba dia didorong oleh seseorang sehingga dia selamat dari tabrakan mobil
tersebut, tetapi seseorang yang telah menyelamatkannya justru tertabak oleh
mobil tadi. Shieren kemudian menemui orang yang telah menyelamatkannya tadi.
Setelah melihat dari dekat, ia terkejut bahwa yang tertabrak mobil ini adalah
Clarensia teman satu mejanya yang telah menyelamatkannya tadi dan sedang tak
sadarkan diri.
Shieren
kemudian membawa temannya ini ke rumahsakit terdekat yang dibantu oleh beberapa
orang yang melihat kejadian ini. Sesampainya dirumah sakit, Clarensia kemudian
dibawa keruang UGD untuk menjalani perawatan. Shieren kemudian menghubungi
orangtuanya Clarensia.
“Halo,
bisa bicara denga Om Budi”. Ucap Shieren.
“Iya,
saya sendiri, ini siapa ya?” Balas Om Budi.
“ini
om, saya Shieren temannya Clarensia anaknya om”. Jawab Shieren.
“Oo,
kamu ya, ada perlu apa?” Tanya Om Budi lagi.
“Gini
om, Clarensia anak om sedang dirawat di Rumahsakit karena tertabrak mobil”.
Terang Shieren kepada Om Budi.
“Apaa?
Anak saya tertabrak mobil!! Gimana sekarang keadaanya?” Tanya Om Budi dengan
terkejut kepada Shieren.
“Belum
tau om, sekarang dia sedang berada di ruang UGD untuk menjalani pemeriksaan
oleh dokter”. Jawab Shieren.
“Ya
sudah, om segera ke sana sekarang”. Ucap Om Budi kepada Shieren.
“Baik
om”. Balas Shieren.
Ibu
Clarensia yang melihat suaminya ditelfon seseorang kemudian menghampiri suaminya
yang karena terlihat panik.
“Ada
apa yah, kok mukanya panik gitu setelah mendapatkan telepon?” Tanya Ibu kepada
Ayah.
“Gini
bu, tadi ayah mendapat kabar dari Shieren temannya anak kita, bahwa sekarang
Clarensia sedang dirawat di rumahsakit karena kecelakaan tertabrak mobil”.
Terang ayah kepada ibu.
“Apaa?
Anak kita kecelakaan!! Trus, gimana keadaannya sekarang?” Tanya ibu terkejut.
“Kurang
tau bu, makanya sekarang ayah mau ngajak ibu ke rumah sakit untuk melihat
keadaan anak kita”. Ajak ayah kepada ibu.
“Yaudah,
ayo sekarang kita ke rumahsakit”. Ucap ibu.
Mereka
kemudian pergi ke rumahsakit untuk menemui anaknya. Sesampainya di rumahsakit
mereka langsung ketemu dengan Shieren, Shieren kemudian menceritakan semua
kejadian tadi kepada orang tua Clarensia. Setelah lama mereka bercakap-cakap,
kemudian dokter keluar ruangan setelah selesai memeriksa Clarensia dan langsung
ditemui oleh ayah Clarensia untuk menanyakan keadaan anaknya.
“Gimana
keadaan anak saya dok?” Tanya ayah kepada dokter.
“Anak
bapak mengalami pendarahan yang amat parah di bagian kepalanya”. Jawab sang
dokter.
“Lalu
gimana dok caranya agar anak saya cepat sembuh?” Tanya ayah lagi.
“Untuk
sekarang ini, dia lagi membutuhkan darah, dan saya minta bantuan bapak untuk
mencarikan pendonor yang sama dengan golongan darah anak bapak, karena stok
darah yang sama dengan anak bapak di rumahsakit ini sekarang sudah habis”.
Jelas dokter.
“Baik
dok saya akan berusaha untuk mencarikannya”. Ucap ayah kepada dokter.
Shieren
mendekati ayah Clarensia dan menanyakan tentang golongan darah Clarensia.
“Om,
saya mau tanya, golongan darah Clarensia apa ya?” Tanya Shieren kepada Om Budi.
“Golongan
darah anak saya A, kenapa?” Tanya Om Budi kepada Shieren.
“Wah,
kebetulan golongan darah saya juga A om, saya mau mendonorkan darah saya kepada
Clarensia”. Ucap Shieren.
“bener
nak, kamu mau mendonorkan darah kamu untuk anak saya”. Ucap Om Budi.
“Iya
om, saya bersedia untuk mendonorkan darah saya kepada Clarensia”. Imbuh
Shieren.
“Terimakasih
banyak ya nak, saya bingung mau balas apa kepadamu”. Sahut ibu Shieren.
“Iya
sama-sama, seharusnya saya yang harus berterimakasih kepada anak om dan tante,
karena dia yang telah menyelamatkan saya dari kecelakaan tadi”. Ucap Shieren.
Ayah
dan ibu Clarensia kemmudian menemui dokter tadi untuk mengatakan tentang
pendonor yang akan mendonorkan darah kepada Clarensia.
“Dok,
saya sudah menemukan pendonor yang akan mendonorkan daranya untuk anak saya”.
Ucap ayah.
“Dimana
dan siapa dia”? Tanya dokter.
“Ini
dok, temannya anak saya, Shieren namanya”. Jawab ayah kepada dokter.
“Bener
kamu yang akan mendonorkan darah kepada pasienku?” Tanya dokter kepada Shieren.
“Iya
dok, saya bersedia untuk mendonorkan darah saya kepada temanku”. Ucap Shieren.
Dokter
kemudian mengambil darah Shieren untuk didonorkan kepada Clarensia. Shieren
sendiri merasa senang, karena iya telah membalas jasa temannya yang telah
menolongnya ketika akan ditabrak mobil.
Nasib
Sial
Karya:
Ilham Lazimi
Pagi
hari merupakan waktu dimana orang-orang telah sibuk untuk menyiapkan diri
menghadapi rutinitas sehari penuh. Hal serupa juga dilakukan oleh Andi yang
sedang menyiapkan dirinya untuk pergi ke Sekolah. Setelah semua selesai
disiapkan, ia kemudian sarapan yang telah disiapkan ibunya di meja makan.
“Bu,
aku mau sarapan, udah selesai belum masaknya?” Tanya Andi.
“Udah
nak, udah ibu siapkan di meja makan.” Jawab Ibu.
“Ya
bu.” Sahut Andi.
Andi
kemudian menuju meja makan untuk segera makan. Setelah selesai makan, Andi
kemudian segera berangkat menuju sekolah dengan sepeda ontel.
“Bu,
saya berangkat sekolah ya.” Ucap Andi.
“Iya
nak, hati-hati ya di jalan.” Balas ibu.
“Iya
bu.” Sahut Andi.
Andi
kemudian berangkat ke sekolah dengan tergesa-gesa, karena jamnya sudah akan
mendekati jam 7. Ketika ditengah jalan, tiba-tiba iya diserempet oleh penjual
sayuran dari samping kanannya yang mengendarai sepeda ontel juga, sehingga
membuat iya jatuh.
“Aaduuhh...siapa
sih ini?” Andi kaget sehingga bajunya agak kotor dan membuat sepedanya sedikit
rusak.
“Maaf-maaf
mas, soalnya saya tadi gak lihat.” Ucap penjual sayuran seraya memohon maaf
kepada Andi.
“Aduuuh,
lain kali kalau jalan itu lihat-lihat, masak ada orang segede gini gak lihat.”
Ucap Andi dengan nada marah.
“Iya
mas, sekali lagi saya minta maaf, kalau begitu masnya ada yang bisa saya bantu
sebagai bentuk balasan atas kesalahan saya?” Ucap penjual sayuran seraya
memberikan tawaran kepada Andi untuk di bantu.
“Ya
udah mas, gak usah, soalnya saya udah keburu mau berangkat sekolah.” Ucap Andi
menolak tawaran dari penjual sayuran.
“Ya
mas, terimakasi.” Ucap penjual sayuran dengan senang.
“Iya,
sama-sama.” Ucap Andi agak kesal.
Andi
kemudian melanjutkan perjalanannya menuju ke sekolah dan penjual sayuran juga
melanjutkan untuk berjualan sayuran di pinggir jalan. Setibanya disekolah, Andi
langsung di cegat oleh guru piket hari itu, karena ia sudah terlambat masuk
sekolah.
“Andi,
kenapa kamu baru datang, ini sudah jam 7 lebih 15 menit?” Tanya guru piket
kepada Andi.
“Andi
minta maaf pak, soalnya saya tadi diserempet oleh penjual sayuran, sehingga
saya terjatuh.” Ucap Andi dengan sedih.
“Alasan
saja kamu, udah tiga hari ini kamu datang terlambat.” Ucap guru piket dengan
marah.
“Iya
pak, saya minta maaf, trus saya harus gimana pak?” Tanya Andi kepada guru
piket.
“Sekarang
kamu menuju keruang BK untuk meminta surat ijin masuk kelas”. Jawab guru piket
kepada Andi.
“Iya
pak.” Sahut Andi.
Andi
kemudian menuju ruang BK untuk minta surat ijin masuk kelas, sesampainya di ruang
BK iya langsung menemui guru BK yang bertugas dihari itu.
“Andi
ada apa kamu ke sini?” Tanya guru BK kepada Andi.
“Saya
mau minta surat ijin masuk kelas bu, karena terlambat.” Jawab Andi.
“Lo
Andi, kenapa kamu terlambat lagi.” Tanya guru BK lagi.
“Iya
bu, soalnya tadi saya diserempet oleh penjual sayuran, sehingga saya jatu.”
Jawab Andi memberikan penjelasan kepada guru piket.
“Alasan
aja kamu Ndi, ya udah ini suratnya.” Ucap guru piket seraya memberikan surat
kepada Andi.
Andi
kemudian menuju ruang kelasnya untuk segera mengikuti pelajaran yang telah
tertinggal selama 45 menit. Sesampainya di kelas ia langsung menghampiri
gurunya dan memberikan surat ijin kepada gurunya.
“Maaf
pak, saya terlambat, dan ini surat ijin masuk saya”. Ucap Andi kepada gurunya.
“Loh
Andi-Andi, kenapa kamu terlambat lagi?” Tanya pak guru dengan marah.
“Iya
pak, Andi minta maaf, soalnya saya tadi diserempet oleh penjual sayuran,
sehingga saya terjatuh.
“Kamu
ini alasan terus, lain kali berangkatnya lebih pagi lagi, biar gak terlambat,
ya udah mana suratnya?” Ucap pak guru seraya memberikan nasihat.
“Ini
pak suratnya.” Ucap Andi seraya memberikan surat kepada pak guru.
“Iya,
silahkan duduk.” Sahut pak guru dan mempersilahkan Andi untuk duduk.
Andi
kemudian menuju tempat duduknya dan menyiapkan buku pelajaran. Tak lama
kemudian pak guru datang menghampiri Andi.
“Ada
apa pak?” Tanya Andi
“Mana
PR kamu Ndi?” Ucap pak guru menanyakan PR kepada Andi.
“O
iya pak Andi lupa belum mengerjakan, maafkan Andi pak.” Ucap Andi memohon maaf
kepada pak guru.
“Andi-Andi
udah terlambat, gak mengerjakan PR pula, niat sekolah gak kamu?” Ucap pak guru
memarahi Andi.
“Andi
minta maaf pak.” Ucap Andi.
“Sebagai
hukumannya sekarang kamu kerjakan PR di luar sana.” Ucap pak guru.
“Iya
pak.” Sahut Andi dengan sedih.
Andi
kemudian menuju ke luar kelas untuk mengerjakan PRnya dengan perasan yang
sangat menyesal atas kejadian buruk yang menimpanya.
Hujan
Karya:
Ilham Lazimi
Hujan
Semua orang menunggumu
Untuk mendapatkanmu
Kemana kau sekarang
Tanpamu manusia akan
risau.
Hujan
Kini kau sudah datang
Manusia akan
mengambilmu
Untuk keperluan
hidupnya
Hujan
Kau membawa teman yang
sangat banyak
Seperti mau menyerbu
bumi ini
Hingga orang-orang kebingungan
Karena kau telah
menempati tempat mereka
Malam Tiba
Karya: Ilham Lazimi
Malam pun telah tiba
Telah menggantikan waktu yang telah lalu
Waktu yang berlalu meninggalkanku
Kini kau telah hadir menggantikannya
Malam pun telah tiba
Kau selalu menghiasi hidupku
Gelombang waktu yang mengintariku
Selalu datang tanpa ku panggil
Malam pun telah tiba
Kau telah memberiku waktu
Waktu yang membuatku untuk memulai
Melakukan hal yang telah menantiku
Malam pun telah tiba
Izinkanlah aku melakukan ini
Diwaktu yang telah kau kuasai
Ku perlihatkan ini kepadamu
Musik
Sebagai Sarana Refresing
Musik
merupakan salah satu seni yang diciptakan oleh manusia. Dengan adanya musik,
manusia bisa berekspresi lewat lagu yang ia ciptakan sesuai dengan
kemampuannya. Namun, musik sendiri bisa digunakan oleh manusia sebagai sarana
refresing, untuk menenangkan pikiran maupun tubuh yang seharian telah bekerja.
Refresing
dengan musik bisa dilakukan dengan mendengarkan musik-musik yang didengar lewat
televisi, radio, dan handphone (HP). Misalnya HP, dengan HP yang memiliki
alat untuk memutar musik kita bisa menyimpan didalamnya. Lagu yang telah
disimpan tersebut kemudian kita putar untuk didengarkan sesuai keinginan kita.
Selain untuk didengarkan, lagu yang kita simpan di dalam HP bisa juga untuk
koleksi.
Selain
mendengarkan musik, kita juga bisa dengan bernyanyi, yaitu menyanyikan
lagu-lagu yang kita sukai. Untuk bernyanyi, kita bisa dengan pergi ke pusat
perbelanjaan dikota (Mall) yang
biasanya ada tempat untuk karaoke. Ditempat tersebut, terdapat daftar-daftar
lagu yang akan diputar untuk karaoke dan bisa kita pilih sesuai dengan
keinginan kita. Kita akan bernyanyi dengan alunan musik yang telah diputar di
tempat karaoke tersebut.
Subscribe to:
Posts (Atom)