Friday, 30 September 2016

LAPORAN HASIL PERBANDINGAN MAJALAH SEKOLAH DI SMP N 1 BANYUDONO DENGAN MTS NEGERI 1 SURAKARTA



LAPORAN HASIL PERBANDINGAN MAJALAH SEKOLAH DI SMP N 1 BANYUDONO DENGAN MTS NEGERI 1 SURAKARTA
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Majalah Sekolah
Dosen Pengampu : Drs. Agus Budi Wahyudi, M.Hum.










Oleh :
Wiwin Wahyuningsih                         A310130167
Ilham Lazimi                                       A310130170
Muhammad Nur Rohim D. S.             A310130176

PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA
FKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016

LAPORAN PERBANDINGAN MAJALAH SEKOLAH SMP NEGERI 1 BANYUDONO DENGAN MTS N 1 SURAKARTA
Untuk perbandingan antara majalah sekolah di SMP Negeri 1 Banyudono dengan MTs Negeri 1 Surakarta memiliki perbedaan dan persamaan sebagai berikut:
  1. Perbedaan
a.       Di MTs Negeri 1 Surakarta memiliki mading dan majalah sekolah sendiri yang bernama “Majalah Mutiara” yang ada sejak tahun 2006, sedangkan di SMP Negeri 1 Banyudono tidak memiliki hanya memiliki mading.
b.      Mading di SMP Negeri 1 Banyudono termasuk ke dalam kegiatan ekstrakurikuler sedangkan di MTs Negeri 1 Surakarta tidak sebagai ekstrakurikuler akan tetapi merupakan inisiatif sendiri dari guru bahasa Indonesia.
c.       Mading di SMP Negeri 1 Banyudono hanya di bimbing oleh guru Bahasa Indonesia dan diawasi langsung oleh kepala sekolah sedangkan di MTs Negeri 1 Surakarta semua guru dilibatkan dalam proses pengelolaan majalah sekolah.
d.      Pembuatan majalah dinding di MTs Negeri 1 Surakarta tidak ada kendala karena dalam pembuatannya semua bisa terkoordinasi dengan baik, sedangkan di SMP Negeri 1 Banyudono terdapat berbagai kendala diantaranya analisis terbitan majalah dinding pada minggu ini juga dinilai kurang baik, penentuan konsep dan tema dalam menyusun mading tidak jelas, terlihat dari penggunaan kertas yang dianggap asal menggunakan kertas serta konten atau isi rubrik yang terlalu bermacam-macam.


  1. Persamaan
Majalah sekolah di kedua sekolah tersebut sama-sama dipimpin oleh dewan redaksi yang bertanggungjawab atas pengelolaan majalah sekolah tersebut.

Thursday, 29 September 2016

LAPORAN HASIL OBSERVASI MAJALAH SEKOLAH
DI SMP N 1 BANYUDONO
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Majalah Sekolah
Dosen Pengampu : Drs. Agus Budi Wahyudi, M.Hum.




Oleh :
Wiwin Wahyuningsih                         A310130167
Ilham Lazimi                                       A310130170
Muhammad Nur Rohim D. S.             A310130176

PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA
FKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016

LAPORAN HASIL OBSERVASI MAJALAH SEKOLAH
DI SMP NEGERI 1 BANYUDONO

A.    Gambaran Umum
SMP N 1 Banyudono sebagai salah satu sekolah menegah negeri di kabupaten Boyolali terletak beralamat di Jl. Kuwiran no.2, Banyudono, Boyolali. Dilihat dari kurikulum yang dipakai, SMP ini menggunakan Kurikulum 2006 atau biasa disebut KTSP. Salah satu ciri kurikulum ini adalah adanya kegiatan pengembangan diri pada pelaksanaan pembelajarannya atau disebut ekstrakulikuler.
Terdapat berbagai jenis ekstrakulikuler di SMP ini, salah satu diantaranya adalah ekstrakulikuler majalah sekolah. Bentuk majalah sekolah yang diterbitkan dan dikembangkan di SMP N 1 Banyudono ini berbentuk majalah dinding (mading). Mading dikelola oleh redaksi yang dibimbing oleh guru bahasa Indonesia, -Benri Amanah, S.Pd. dan diawasi secara langsung oleh Kepala Sekolah.
B.     Analisis Majalah Sekolah
Mading SMP N 1 Banyudono terletak di bangunan sekolah bagian selatan. Bentuk mading berupa kotak kaca dengan ukuran lebih kurang 3,5 x 2 meter dengan ketinggian dari tanah sekitar 1 meter. Bagian dalam kotak kaca terdapat bantalan untuk menempel rubrik-rubrik yang diterbitkan. Letaknya yang ada pada jalur lalu lalang siswa diperkirakan akan mudah dibaca oleh siswa baik kelas VII, kelas VIII, maupun kelas IX.
Keadaan mading SMP N 1 Banyudono secara umum aktif dan berjalan dengan lancar. Penerbitan majalah dinding ini dilakukan setiap dua minggu sekali dengan pengurus redaksi serta tema yang berbeda. Setiap kelas di SMP ini diminta untuk menjadi redaksi yang akan menerbitkan sebuah majalah dinding. Berbagai rubrik dan pengaturannya diserahkan kepada siswa kelas yang dipercaya menjadi redaksi dengan tetap didampingi oleh pembimbing mading.
Terbitan mading untuk minggu ini (September 2016, I-II) yang dipimpin oleh Hafsahel Haq ini mengusung judul mading “Kertas dan Pena”. Terdapat tiga rubrik yang mengangkat tentang berita atau informasi yaitu rubrik “Olahraga”, rubrik “Basa Jawa” dan rubrik “Imtaq”. Selain tiga rubrik tentang informasi, terdapat pula rubrik hiburan berupa “Humor”, “Syair”, “Pantun”, “Puisi”, dan gambar karya siswa.
Terdapat beberapa kendala dalam pengembangan majalah sekolah di sekolah ini. Majalah dinding masih menjadi satu-satunya bentuk pengembangan majalah sekolah di SMP N 1 Banyudoono ini. Bentuk majalah terbitan dalam katalog atau cetak belum dapat diterbitkan karena belum terbentuknya redaksi majalah sekolah secara tetap serta pembinaan yang kurang pada siswa.
Analisis terbitan majalah dinding pada minggu ini juga dinilai kurang baik. Penentuan konsep dan tema dalam menyusun mading tidak jelas, terlihat dari penggunaan kertas yang dianggap asal menggunakan kertas serta konten atau isi rubrik yang terlalu bermacam-macam. Keterbacaan judul rubrik dan pilihan alat untuk menulis pun juga tidak jelas dan tidak terlalu menarik sehingga tidak menarik pembaca. Komposisi rubrik yang diangkat pun terkesan tidak lengkap. Banyak rubrik yang mengusung klasifikasi hiburan dengan klasifikasi rubrik informasi dan opini yang kurang. Selain itu, pengaturan tata letak atas rubrik-rubrik yang ada tidak diatur secara baik
C.    Simpulan dan Saran
Majalah sekolah di SMP N  Banyudono perlu adanya pengembangan lebih lanjut. Bentuk-bentuk pengembangan majalah dapat dengan mulai dibentuknya redaksi yang tetap sebagai ekstrakulikuler tersendiri. Dengan ada redaksi majalah sekolah tersendiri, penerbitan majalah sekolah dapat terkonsep dan memiliki tema yang jelas. Redaksi yang berdiri secara independen juga memicu keaktifan siswa dan mendorong siswa lebih kreatif dalam menulis rubrik.
Pembinaan serta pendampingan atas siswa juga perlu ditingkatkan. Pembinaan pada siswa dapat bersifat pemberiaan materi tentang rubrikasi majalah, konsep dan tema, serta pengembangan keterampilan siswa dalam jurnalistik. Pendampingan oleh pembina majalah dapat berupa pembentukan program kerja bersama dengan siswa, konsultasi materi rubrik atau konten rubrik, dan lain-lain.
Bentuk pengembangan yang lain adalah dengan mulai mencoba menerbitkan majalah dalam bentuk katalog atau cetak. Menurut Yeri dan Handayani (2013 : 54) majalah berbentuk cetak secara umum dapat lebih menempa kemampuan menulis ilmiah pada siswa. Selain itu, majalah cetak mempunyai daya simpan yang lebih lama dan lebih praktis dibandingkan dengan jenis-jenis majalah lain.
Sumber data
Observasi Majalah Dinding SMP N 1 Banyudono pada Senin, 26 September 2016.
Wawancara dengan Bapak Sajuri, S.Pd. Waka. Kurikulum SMP N 1 Banyudono pada Senin, 26 September 2016 di SMP N 1 Banyudono.
Wawancara dengan Hafsahel Haq (Siswa kelas IX C), Pimred. Majalah Dinding “Kertas dan Pena” pada Senin, 26 September 2016 di SMP N 1 Banyudono.
Daftar Pustaka

Yeri, Ana Musfita dan Sri Handayani. 2013. Manajemen Majalah Sekolah. Surakarta: bukutujju.

Lampiran Obsevasi Majalah Sekolah

Gambar 1. Tampilan Layout Majalah Dinding
Gambar 2. Redaksi Mading                           Gambar 3. Rubrik Humor


Gambar 4. Judul Mading                                Gambar 5. Rubrik Imtaq
Gambar 6. Rubrik Olahraga                            Gambar 7. Gambar karya siswa