Saturday, 15 October 2016

majalah sehalaman

contoh majalah sehalaman
TUGAS MAJALAH SEHALAMAN SILAHKAN KLIK LINK BERIKUT----> https://drive.google.com/file/d/0B17aHW5Yftaoal9uTXpNNG8zc2M/view?usp=sharing

Friday, 14 October 2016

TUGAS CERPEN, PUISI, DAN ESAI

TUGAS CERPEN, PUISI, DAN ESAI
Disusun guna memenuhi salah satu tugas matakuliah Manajemen Majalah Sekolah
Dosen Pengampu: Agus Budi Wahyudi
Penyusun
Ilham Lazimi
A310130170









Pertolongan dari Teman
Karya: Ilham Lazimi
Hiduplah sebuah persahabatan yang terdiri dari dua orang yang bernama Clarensia dan Shieren. keduanya sudah menjalin persahabatan ketika pertama masuk SMP dan menempati meja yang sama dalam satu kelas. Clarensia umurnya lebih tua dari Shieren dengan selisih satu tahun.
Suatu ketika Shieren mau berangkat sekolah yang sebelumnya berpamitan dahulu dengan Ibunya.
“Ma, aku berangkat sekolah dulu ya”. Ucap Shieren kepada ibunya.
“Iya nak, hati-hati ya dijalan”. Jawab ibu kepada Shieren.
“Iya bu”. Ucap Shieren kembali
Shieren kemudian berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki, karena jarak antara rumah dengan sekolahnya lumayan dekat. Ketika dalam perjalanan, Shieren sangat sibuk dengan HP yang dibawanya sehingga ia kurang konsentrasi dengan kondisi di jalan yang sedikit ramai. Disaat ia mau menyeberang jalan ia tidak begitu memperhatikan kanan-kirinya, Shieren kemudian terkejut ternyata disamping kanannya ada sebuah mobil yang sudah sangat dekat berjalan menuju kearahnya. Tiba-tiba dia didorong oleh seseorang sehingga dia selamat dari tabrakan mobil tersebut, tetapi seseorang yang telah menyelamatkannya justru tertabak oleh mobil tadi. Shieren kemudian menemui orang yang telah menyelamatkannya tadi. Setelah melihat dari dekat, ia terkejut bahwa yang tertabrak mobil ini adalah Clarensia teman satu mejanya yang telah menyelamatkannya tadi dan sedang tak sadarkan diri.
Shieren kemudian membawa temannya ini ke rumahsakit terdekat yang dibantu oleh beberapa orang yang melihat kejadian ini. Sesampainya dirumah sakit, Clarensia kemudian dibawa keruang UGD untuk menjalani perawatan. Shieren kemudian menghubungi orangtuanya Clarensia.
“Halo, bisa bicara denga Om Budi”. Ucap Shieren.
“Iya, saya sendiri, ini siapa ya?” Balas Om Budi.  
“ini om, saya Shieren temannya Clarensia anaknya om”. Jawab Shieren.
“Oo, kamu ya, ada perlu apa?” Tanya Om Budi lagi.
“Gini om, Clarensia anak om sedang dirawat di Rumahsakit karena tertabrak mobil”. Terang Shieren kepada Om Budi.
“Apaa? Anak saya tertabrak mobil!! Gimana sekarang keadaanya?” Tanya Om Budi dengan terkejut kepada Shieren.
“Belum tau om, sekarang dia sedang berada di ruang UGD untuk menjalani pemeriksaan oleh dokter”. Jawab Shieren.
“Ya sudah, om segera ke sana sekarang”. Ucap Om Budi kepada Shieren.
“Baik om”. Balas Shieren.
Ibu Clarensia yang melihat suaminya ditelfon seseorang kemudian menghampiri suaminya yang karena terlihat panik.
“Ada apa yah, kok mukanya panik gitu setelah mendapatkan telepon?” Tanya Ibu kepada Ayah.
“Gini bu, tadi ayah mendapat kabar dari Shieren temannya anak kita, bahwa sekarang Clarensia sedang dirawat di rumahsakit karena kecelakaan tertabrak mobil”. Terang ayah kepada ibu.
“Apaa? Anak kita kecelakaan!! Trus, gimana keadaannya sekarang?” Tanya ibu terkejut.
“Kurang tau bu, makanya sekarang ayah mau ngajak ibu ke rumah sakit untuk melihat keadaan anak kita”. Ajak ayah kepada ibu.
“Yaudah, ayo sekarang kita ke rumahsakit”. Ucap ibu.
Mereka kemudian pergi ke rumahsakit untuk menemui anaknya. Sesampainya di rumahsakit mereka langsung ketemu dengan Shieren, Shieren kemudian menceritakan semua kejadian tadi kepada orang tua Clarensia. Setelah lama mereka bercakap-cakap, kemudian dokter keluar ruangan setelah selesai memeriksa Clarensia dan langsung ditemui oleh ayah Clarensia untuk menanyakan keadaan anaknya.
“Gimana keadaan anak saya dok?” Tanya ayah kepada dokter.
“Anak bapak mengalami pendarahan yang amat parah di bagian kepalanya”. Jawab sang dokter.
“Lalu gimana dok caranya agar anak saya cepat sembuh?” Tanya ayah lagi.
“Untuk sekarang ini, dia lagi membutuhkan darah, dan saya minta bantuan bapak untuk mencarikan pendonor yang sama dengan golongan darah anak bapak, karena stok darah yang sama dengan anak bapak di rumahsakit ini sekarang sudah habis”. Jelas dokter.
“Baik dok saya akan berusaha untuk mencarikannya”. Ucap ayah kepada dokter.
Shieren mendekati ayah Clarensia dan menanyakan tentang golongan darah Clarensia.
“Om, saya mau tanya, golongan darah Clarensia apa ya?” Tanya Shieren kepada Om Budi.
“Golongan darah anak saya A, kenapa?” Tanya Om Budi kepada Shieren.
“Wah, kebetulan golongan darah saya juga A om, saya mau mendonorkan darah saya kepada Clarensia”. Ucap Shieren.
“bener nak, kamu mau mendonorkan darah kamu untuk anak saya”. Ucap Om Budi.
“Iya om, saya bersedia untuk mendonorkan darah saya kepada Clarensia”. Imbuh Shieren.
“Terimakasih banyak ya nak, saya bingung mau balas apa kepadamu”. Sahut ibu Shieren.
“Iya sama-sama, seharusnya saya yang harus berterimakasih kepada anak om dan tante, karena dia yang telah menyelamatkan saya dari kecelakaan tadi”. Ucap Shieren.
Ayah dan ibu Clarensia kemmudian menemui dokter tadi untuk mengatakan tentang pendonor yang akan mendonorkan darah kepada Clarensia.
“Dok, saya sudah menemukan pendonor yang akan mendonorkan daranya untuk anak saya”. Ucap ayah.
“Dimana dan siapa dia”? Tanya dokter.
“Ini dok, temannya anak saya, Shieren namanya”. Jawab ayah kepada dokter.
“Bener kamu yang akan mendonorkan darah kepada pasienku?” Tanya dokter kepada Shieren.
“Iya dok, saya bersedia untuk mendonorkan darah saya kepada temanku”. Ucap Shieren.
Dokter kemudian mengambil darah Shieren untuk didonorkan kepada Clarensia. Shieren sendiri merasa senang, karena iya telah membalas jasa temannya yang telah menolongnya ketika akan ditabrak mobil.            









Nasib Sial
Karya: Ilham Lazimi
Pagi hari merupakan waktu dimana orang-orang telah sibuk untuk menyiapkan diri menghadapi rutinitas sehari penuh. Hal serupa juga dilakukan oleh Andi yang sedang menyiapkan dirinya untuk pergi ke Sekolah. Setelah semua selesai disiapkan, ia kemudian sarapan yang telah disiapkan ibunya di meja makan.
“Bu, aku mau sarapan, udah selesai belum masaknya?” Tanya Andi.
“Udah nak, udah ibu siapkan di meja makan.” Jawab Ibu.
“Ya bu.” Sahut Andi.
Andi kemudian menuju meja makan untuk segera makan. Setelah selesai makan, Andi kemudian segera berangkat menuju sekolah dengan sepeda ontel.
“Bu, saya berangkat sekolah ya.” Ucap Andi.
“Iya nak, hati-hati ya di jalan.” Balas ibu.
“Iya bu.” Sahut Andi.
Andi kemudian berangkat ke sekolah dengan tergesa-gesa, karena jamnya sudah akan mendekati jam 7. Ketika ditengah jalan, tiba-tiba iya diserempet oleh penjual sayuran dari samping kanannya yang mengendarai sepeda ontel juga, sehingga membuat iya jatuh.
“Aaduuhh...siapa sih ini?” Andi kaget sehingga bajunya agak kotor dan membuat sepedanya sedikit rusak.
“Maaf-maaf mas, soalnya saya tadi gak lihat.” Ucap penjual sayuran seraya memohon maaf kepada Andi.
“Aduuuh, lain kali kalau jalan itu lihat-lihat, masak ada orang segede gini gak lihat.” Ucap Andi dengan nada marah.
“Iya mas, sekali lagi saya minta maaf, kalau begitu masnya ada yang bisa saya bantu sebagai bentuk balasan atas kesalahan saya?” Ucap penjual sayuran seraya memberikan tawaran kepada Andi untuk di bantu.
“Ya udah mas, gak usah, soalnya saya udah keburu mau berangkat sekolah.” Ucap Andi menolak tawaran dari penjual sayuran.
“Ya mas, terimakasi.” Ucap penjual sayuran dengan senang.
“Iya, sama-sama.” Ucap Andi agak kesal.
Andi kemudian melanjutkan perjalanannya menuju ke sekolah dan penjual sayuran juga melanjutkan untuk berjualan sayuran di pinggir jalan. Setibanya disekolah, Andi langsung di cegat oleh guru piket hari itu, karena ia sudah terlambat masuk sekolah.
“Andi, kenapa kamu baru datang, ini sudah jam 7 lebih 15 menit?” Tanya guru piket kepada Andi.
“Andi minta maaf pak, soalnya saya tadi diserempet oleh penjual sayuran, sehingga saya terjatuh.” Ucap Andi dengan sedih.
“Alasan saja kamu, udah tiga hari ini kamu datang terlambat.” Ucap guru piket dengan marah.
“Iya pak, saya minta maaf, trus saya harus gimana pak?” Tanya Andi kepada guru piket.
“Sekarang kamu menuju keruang BK untuk meminta surat ijin masuk kelas”. Jawab guru piket kepada Andi.
“Iya pak.” Sahut Andi.
Andi kemudian menuju ruang BK untuk minta surat ijin masuk kelas, sesampainya di ruang BK iya langsung menemui guru BK yang bertugas dihari itu.      
“Andi ada apa kamu ke sini?” Tanya guru BK kepada Andi.
“Saya mau minta surat ijin masuk kelas bu, karena terlambat.” Jawab Andi.
“Lo Andi, kenapa kamu terlambat lagi.” Tanya guru BK lagi.
“Iya bu, soalnya tadi saya diserempet oleh penjual sayuran, sehingga saya jatu.” Jawab Andi memberikan penjelasan kepada guru piket.
“Alasan aja kamu Ndi, ya udah ini suratnya.” Ucap guru piket seraya memberikan surat kepada Andi.
Andi kemudian menuju ruang kelasnya untuk segera mengikuti pelajaran yang telah tertinggal selama 45 menit. Sesampainya di kelas ia langsung menghampiri gurunya dan memberikan surat ijin kepada gurunya.
“Maaf pak, saya terlambat, dan ini surat ijin masuk saya”. Ucap Andi kepada gurunya.
“Loh Andi-Andi, kenapa kamu terlambat lagi?” Tanya pak guru dengan marah.
“Iya pak, Andi minta maaf, soalnya saya tadi diserempet oleh penjual sayuran, sehingga saya terjatuh.
“Kamu ini alasan terus, lain kali berangkatnya lebih pagi lagi, biar gak terlambat, ya udah mana suratnya?” Ucap pak guru seraya memberikan nasihat.
“Ini pak suratnya.” Ucap Andi seraya memberikan surat kepada pak guru.
“Iya, silahkan duduk.” Sahut pak guru dan mempersilahkan Andi untuk duduk.
Andi kemudian menuju tempat duduknya dan menyiapkan buku pelajaran. Tak lama kemudian pak guru datang menghampiri Andi.
“Ada apa pak?” Tanya Andi
“Mana PR kamu Ndi?” Ucap pak guru menanyakan PR kepada Andi.
“O iya pak Andi lupa belum mengerjakan, maafkan Andi pak.” Ucap Andi memohon maaf kepada pak guru.
“Andi-Andi udah terlambat, gak mengerjakan PR pula, niat sekolah gak kamu?” Ucap pak guru memarahi Andi.
“Andi minta maaf pak.” Ucap Andi.
“Sebagai hukumannya sekarang kamu kerjakan PR di luar sana.” Ucap pak guru.
“Iya pak.” Sahut Andi dengan sedih.
Andi kemudian menuju ke luar kelas untuk mengerjakan PRnya dengan perasan yang sangat menyesal atas kejadian buruk yang menimpanya.















Hujan
Karya: Ilham Lazimi
Hujan
Semua orang menunggumu
Untuk mendapatkanmu
Kemana kau sekarang
Tanpamu manusia akan risau.
Hujan
Kini kau sudah datang
Manusia akan mengambilmu
Untuk keperluan hidupnya
Hujan
Kau membawa teman yang sangat banyak
Seperti mau menyerbu bumi ini
 Hingga orang-orang kebingungan
Karena kau telah menempati tempat mereka










Malam Tiba
Karya: Ilham Lazimi

Malam pun telah tiba
Telah menggantikan waktu yang telah lalu
Waktu yang berlalu meninggalkanku
Kini kau telah hadir menggantikannya

Malam pun telah tiba
Kau selalu menghiasi hidupku
Gelombang waktu yang mengintariku
Selalu datang tanpa ku panggil

Malam pun telah tiba
Kau telah memberiku waktu
Waktu yang membuatku untuk memulai
Melakukan hal yang telah menantiku

Malam pun telah tiba
Izinkanlah aku melakukan ini
Diwaktu yang telah kau kuasai
Ku perlihatkan ini kepadamu










Musik Sebagai Sarana Refresing
Musik merupakan salah satu seni yang diciptakan oleh manusia. Dengan adanya musik, manusia bisa berekspresi lewat lagu yang ia ciptakan sesuai dengan kemampuannya. Namun, musik sendiri bisa digunakan oleh manusia sebagai sarana refresing, untuk menenangkan pikiran maupun tubuh yang seharian telah bekerja.
Refresing dengan musik bisa dilakukan dengan mendengarkan musik-musik yang didengar lewat televisi, radio, dan handphone (HP). Misalnya HP, dengan HP yang memiliki alat untuk memutar musik kita bisa menyimpan didalamnya. Lagu yang telah disimpan tersebut kemudian kita putar untuk didengarkan sesuai keinginan kita. Selain untuk didengarkan, lagu yang kita simpan di dalam HP bisa juga untuk koleksi.

Selain mendengarkan musik, kita juga bisa dengan bernyanyi, yaitu menyanyikan lagu-lagu yang kita sukai. Untuk bernyanyi, kita bisa dengan pergi ke pusat perbelanjaan dikota (Mall) yang biasanya ada tempat untuk karaoke. Ditempat tersebut, terdapat daftar-daftar lagu yang akan diputar untuk karaoke dan bisa kita pilih sesuai dengan keinginan kita. Kita akan bernyanyi dengan alunan musik yang telah diputar di tempat karaoke tersebut.    

Friday, 30 September 2016

LAPORAN HASIL PERBANDINGAN MAJALAH SEKOLAH DI SMP N 1 BANYUDONO DENGAN MTS NEGERI 1 SURAKARTA



LAPORAN HASIL PERBANDINGAN MAJALAH SEKOLAH DI SMP N 1 BANYUDONO DENGAN MTS NEGERI 1 SURAKARTA
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Majalah Sekolah
Dosen Pengampu : Drs. Agus Budi Wahyudi, M.Hum.










Oleh :
Wiwin Wahyuningsih                         A310130167
Ilham Lazimi                                       A310130170
Muhammad Nur Rohim D. S.             A310130176

PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA
FKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016

LAPORAN PERBANDINGAN MAJALAH SEKOLAH SMP NEGERI 1 BANYUDONO DENGAN MTS N 1 SURAKARTA
Untuk perbandingan antara majalah sekolah di SMP Negeri 1 Banyudono dengan MTs Negeri 1 Surakarta memiliki perbedaan dan persamaan sebagai berikut:
  1. Perbedaan
a.       Di MTs Negeri 1 Surakarta memiliki mading dan majalah sekolah sendiri yang bernama “Majalah Mutiara” yang ada sejak tahun 2006, sedangkan di SMP Negeri 1 Banyudono tidak memiliki hanya memiliki mading.
b.      Mading di SMP Negeri 1 Banyudono termasuk ke dalam kegiatan ekstrakurikuler sedangkan di MTs Negeri 1 Surakarta tidak sebagai ekstrakurikuler akan tetapi merupakan inisiatif sendiri dari guru bahasa Indonesia.
c.       Mading di SMP Negeri 1 Banyudono hanya di bimbing oleh guru Bahasa Indonesia dan diawasi langsung oleh kepala sekolah sedangkan di MTs Negeri 1 Surakarta semua guru dilibatkan dalam proses pengelolaan majalah sekolah.
d.      Pembuatan majalah dinding di MTs Negeri 1 Surakarta tidak ada kendala karena dalam pembuatannya semua bisa terkoordinasi dengan baik, sedangkan di SMP Negeri 1 Banyudono terdapat berbagai kendala diantaranya analisis terbitan majalah dinding pada minggu ini juga dinilai kurang baik, penentuan konsep dan tema dalam menyusun mading tidak jelas, terlihat dari penggunaan kertas yang dianggap asal menggunakan kertas serta konten atau isi rubrik yang terlalu bermacam-macam.


  1. Persamaan
Majalah sekolah di kedua sekolah tersebut sama-sama dipimpin oleh dewan redaksi yang bertanggungjawab atas pengelolaan majalah sekolah tersebut.

Thursday, 29 September 2016

LAPORAN HASIL OBSERVASI MAJALAH SEKOLAH
DI SMP N 1 BANYUDONO
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Majalah Sekolah
Dosen Pengampu : Drs. Agus Budi Wahyudi, M.Hum.




Oleh :
Wiwin Wahyuningsih                         A310130167
Ilham Lazimi                                       A310130170
Muhammad Nur Rohim D. S.             A310130176

PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA
FKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016

LAPORAN HASIL OBSERVASI MAJALAH SEKOLAH
DI SMP NEGERI 1 BANYUDONO

A.    Gambaran Umum
SMP N 1 Banyudono sebagai salah satu sekolah menegah negeri di kabupaten Boyolali terletak beralamat di Jl. Kuwiran no.2, Banyudono, Boyolali. Dilihat dari kurikulum yang dipakai, SMP ini menggunakan Kurikulum 2006 atau biasa disebut KTSP. Salah satu ciri kurikulum ini adalah adanya kegiatan pengembangan diri pada pelaksanaan pembelajarannya atau disebut ekstrakulikuler.
Terdapat berbagai jenis ekstrakulikuler di SMP ini, salah satu diantaranya adalah ekstrakulikuler majalah sekolah. Bentuk majalah sekolah yang diterbitkan dan dikembangkan di SMP N 1 Banyudono ini berbentuk majalah dinding (mading). Mading dikelola oleh redaksi yang dibimbing oleh guru bahasa Indonesia, -Benri Amanah, S.Pd. dan diawasi secara langsung oleh Kepala Sekolah.
B.     Analisis Majalah Sekolah
Mading SMP N 1 Banyudono terletak di bangunan sekolah bagian selatan. Bentuk mading berupa kotak kaca dengan ukuran lebih kurang 3,5 x 2 meter dengan ketinggian dari tanah sekitar 1 meter. Bagian dalam kotak kaca terdapat bantalan untuk menempel rubrik-rubrik yang diterbitkan. Letaknya yang ada pada jalur lalu lalang siswa diperkirakan akan mudah dibaca oleh siswa baik kelas VII, kelas VIII, maupun kelas IX.
Keadaan mading SMP N 1 Banyudono secara umum aktif dan berjalan dengan lancar. Penerbitan majalah dinding ini dilakukan setiap dua minggu sekali dengan pengurus redaksi serta tema yang berbeda. Setiap kelas di SMP ini diminta untuk menjadi redaksi yang akan menerbitkan sebuah majalah dinding. Berbagai rubrik dan pengaturannya diserahkan kepada siswa kelas yang dipercaya menjadi redaksi dengan tetap didampingi oleh pembimbing mading.
Terbitan mading untuk minggu ini (September 2016, I-II) yang dipimpin oleh Hafsahel Haq ini mengusung judul mading “Kertas dan Pena”. Terdapat tiga rubrik yang mengangkat tentang berita atau informasi yaitu rubrik “Olahraga”, rubrik “Basa Jawa” dan rubrik “Imtaq”. Selain tiga rubrik tentang informasi, terdapat pula rubrik hiburan berupa “Humor”, “Syair”, “Pantun”, “Puisi”, dan gambar karya siswa.
Terdapat beberapa kendala dalam pengembangan majalah sekolah di sekolah ini. Majalah dinding masih menjadi satu-satunya bentuk pengembangan majalah sekolah di SMP N 1 Banyudoono ini. Bentuk majalah terbitan dalam katalog atau cetak belum dapat diterbitkan karena belum terbentuknya redaksi majalah sekolah secara tetap serta pembinaan yang kurang pada siswa.
Analisis terbitan majalah dinding pada minggu ini juga dinilai kurang baik. Penentuan konsep dan tema dalam menyusun mading tidak jelas, terlihat dari penggunaan kertas yang dianggap asal menggunakan kertas serta konten atau isi rubrik yang terlalu bermacam-macam. Keterbacaan judul rubrik dan pilihan alat untuk menulis pun juga tidak jelas dan tidak terlalu menarik sehingga tidak menarik pembaca. Komposisi rubrik yang diangkat pun terkesan tidak lengkap. Banyak rubrik yang mengusung klasifikasi hiburan dengan klasifikasi rubrik informasi dan opini yang kurang. Selain itu, pengaturan tata letak atas rubrik-rubrik yang ada tidak diatur secara baik
C.    Simpulan dan Saran
Majalah sekolah di SMP N  Banyudono perlu adanya pengembangan lebih lanjut. Bentuk-bentuk pengembangan majalah dapat dengan mulai dibentuknya redaksi yang tetap sebagai ekstrakulikuler tersendiri. Dengan ada redaksi majalah sekolah tersendiri, penerbitan majalah sekolah dapat terkonsep dan memiliki tema yang jelas. Redaksi yang berdiri secara independen juga memicu keaktifan siswa dan mendorong siswa lebih kreatif dalam menulis rubrik.
Pembinaan serta pendampingan atas siswa juga perlu ditingkatkan. Pembinaan pada siswa dapat bersifat pemberiaan materi tentang rubrikasi majalah, konsep dan tema, serta pengembangan keterampilan siswa dalam jurnalistik. Pendampingan oleh pembina majalah dapat berupa pembentukan program kerja bersama dengan siswa, konsultasi materi rubrik atau konten rubrik, dan lain-lain.
Bentuk pengembangan yang lain adalah dengan mulai mencoba menerbitkan majalah dalam bentuk katalog atau cetak. Menurut Yeri dan Handayani (2013 : 54) majalah berbentuk cetak secara umum dapat lebih menempa kemampuan menulis ilmiah pada siswa. Selain itu, majalah cetak mempunyai daya simpan yang lebih lama dan lebih praktis dibandingkan dengan jenis-jenis majalah lain.
Sumber data
Observasi Majalah Dinding SMP N 1 Banyudono pada Senin, 26 September 2016.
Wawancara dengan Bapak Sajuri, S.Pd. Waka. Kurikulum SMP N 1 Banyudono pada Senin, 26 September 2016 di SMP N 1 Banyudono.
Wawancara dengan Hafsahel Haq (Siswa kelas IX C), Pimred. Majalah Dinding “Kertas dan Pena” pada Senin, 26 September 2016 di SMP N 1 Banyudono.
Daftar Pustaka

Yeri, Ana Musfita dan Sri Handayani. 2013. Manajemen Majalah Sekolah. Surakarta: bukutujju.

Lampiran Obsevasi Majalah Sekolah

Gambar 1. Tampilan Layout Majalah Dinding
Gambar 2. Redaksi Mading                           Gambar 3. Rubrik Humor


Gambar 4. Judul Mading                                Gambar 5. Rubrik Imtaq
Gambar 6. Rubrik Olahraga                            Gambar 7. Gambar karya siswa